Proyeksi Layar HP Ke PC dan Laptop : Screen Mirroring Menggunakan Vysor

Dwi Kustari, S.Sos. BBPMP Provinsi Jawa Tengah   Pengantar Saat melakukan presentasi tentang sebuah aplikasi, terkadang kita dituntut untuk menunjukkan...
Read More

Laporan ULT Bulan Maret 2022

Laporan Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) Bulan Maret 2022 ULT LPMP Provinsi Jawa Tengah   Jumlah Pengunjung ULT LPMP Provinsi Jawa...
Read More

Release Update ARKAS V 3.3

Pada Tanggal 21 April 2022 Aplikasi arkas update Release Update ARKAS V 3.3. Berikut adalah listperbaikannya: 1. Penyesuaian tarif PPn...
Read More

Bimtek Platform Merdeka Belajar dan IKM bagi Pengawas Angkatan I

Semarang-LPMP Jateng.  Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Jawa Tengah melaksanakan Bimbingan Teknis Pemanfaatan Platform Merdeka Mengajar dan Implementasi Kurikulum Merdeka...
Read More

PENYIAPAN PEMBELAJARAN JARAK JAUH DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN-e FLIPPED CLASSROOM

Lulud Prijambodo Ario Nugroho, PTP LPMP Jawa Tengah

Merdeka belajar

Pembelajaran jarak jauh merupakan salah satu bentuk metode pembelajaran. Metode pembelajaran yang dikenal saat ini ada jenis, yaitu pembelajaran tatap muka dan pembelajaran jarak jauh. Pembelajaran jarak jauh dipilih apabila terjadi keterbatasan waktu dan tempat untuk bertemu antara guru dengan siswa. Dalam hal ini juga terjadi pada kasus karantina, dimana siswa harus belajar dari rumah dan guru juga mengajar dari rumah. Adapun pembelajaran jarak jauh juga terdapat dua macam, yaitu pembelajaran blended (capuran antara jarak jauh dan tatap muka) dan pembelajaran murni jarak jauh.

Pembelajaran jarak jauh merupakan pola pembelajaran yang unik, karena guru dan murid dapat dikatakan hampir tidak pernah bertemu. Hampir semua materi dan tugas yang harus dipelajari oleh siswa diberikan oleh guru melalui modul-modul yang diberikan secara teratur. Pada awal dikembangkan pembelajaran jarak jauh, modul diberikan melalui pengiriman jasa paket. Pada saat ini dengan semakin berkembangnya alat komunikasi, maka modul belajar siswa dapat dikirimkan melalui email, kelas maya atau bahkan wa ataupun sms. Selain ke lima macam metode penyampaian tersebut diatas, ada juga teknologi baru, yaitu tatap muka dalam jaringan. Teknologi itu dinamakan video converence (vicon). Aplikasi yang digunakan antara lain webex, zoom, iLS, teams dan masih banyak lagi. Alat utamanya adalah laptop yang dilengkapi dengan video call, dan HP android berbasis tinggi dan tersedia camera pengambil gambar.

 

Gambar 1. pembelajaran jarak jauh

Tujuan

Tujuan penulisan artikel ini adalah menyampaikan informasi supaya guru mampu membuat persiapan yang baik saat akan melakukan pembelajaran jarak jauh.

Proses Pembelajaran Jarak Jauh

Belajar merupakan proses seseorang saat sedang berusaha memahami atau menguasai sesuatu. Belajar yang bermakna merupakan suatu proses seseorang dalam mengkaitkan antara satu informasi baru dengan konsep konsep yang relevan pada struktur kognitif orang tersebut. Struktur kognitif biasanya berupa fakta-fakta maupun konsep konsep yang sudah digeneralisasi oleh orang tersebut.

Secara proses, sebenarnya pola pembelajaran sudah diatur pada permendikbud no 22 tahun 2016 tentang standar proses. Dalam standar proses terdapat 14 prinsip pembelajaran. Ke 14 prinsip tersebut juga dipertimbangkan dalam mengelola proses pembelajaran jarak jauh.

Proses pembelajaran jarak jauh tentu saja memerlukan peralatan tambahan. Peralatan tambahan dapat berupa bahan tertulis, radio, televisi, computer, laptop dan handphone. Adapun aplikasi, terdapat beberapa cara yang dapat digunakan, tergantung alat yang digunakan oleh guru dalam menyampaikan pesan. Cara menyampaikan pesan berupa materi pelajaran, lebih kurang ada lima. Ke lima cara itu adalah: satu materi disampaikan melalui tulisan, kemudian tulisan dapat dikirim ke siswa. Kedua apabila alat yang digunakan adalah radio, bentuk penyampaianmaterinya berupa program radio. Disini guru harus bekerja sama dengan pemancar radio antara lain RRI atau radio swasta yang mau bekerjasama untuk menyiarkan materi yang akan disampaikan. Ketiga adalah televisi. Televisi adalah alat yang dapat memancarkan suara dan gambar. Penyajian materi melalui televisi berbentuk program televisi, dalam hal ini guru dapat bekerja sama dengan siaran televisi pemerintah atau swasta untuk menyiarkan materi yang akan disajikan. Tentu saja tayangan di televisi akan memberikan penguasaan yang lebih baik bagi siswa apabila dibandingkan dengan penggunaan radio. keempat melalui handphone analog. Handphone analog adalah alat komunikasi dengan teknologi sederhana, dengan handphone analog, maka materi dapat disampaikan dalam bentuk sms. dan alternatif yang kelima adalah aplikasi dalam jaringan internet. Penyampaian materi kelima ini merupakan proses yang paling maju, tetapi juga paling mahal. Aplikasi dapat digunakan apabila tersedia perangkat seperti computer, laptop dan handphone yang berbasis android atau iOS. Beberapa aplikasi yang biasa digunakan adalah whatsapp (wa), email, link link yang menyediakan LMS seperti gogle, rumah belajar, ruang guru dan masih banyak lagi. Penyampaian materi yang menggunakan aplikasi inilah yang biasa dikenal sebagai pembelajaran dalam jarring internet atau pembelajaran daring.

Gambar  2. Learning Manajemen System (LMS)

Apa saja yang dikerjakan selama proses pembelajaran jarak jauh

Belajar tentang cara belajar merupakan satu konsep yang sebaiknya dimiliki oleh guru, apabila guru akan melakukan proses pembelajaran jarak jauh. Hal ini tercermin pada materi pembelajaran. Dari cara memberikan materi, sering guru masih berusaha untuk memberikan informasi kepada siswa. Padahal pada proses pembelajaran jarak jauh, siswa sebaiknya diarahkan untuk mencari tahu sendiri tentang materi pembelajaran, sementara isi materi yang diberikan kepada siswa cukup berisi arahan, garis besar, petunjuk petujuk belajar, sumber belajar yang sebaiknya dikunjungi dan dipelajari oleh siswa.

Komunikasi proses pembelajaran jarak jauh adalah komunikasi asinkron. Komunikasi asinkron merupakan cara berkomunikasi tidak langsung. Pengertian sederhana “tidak langsung”  adalah tidak serempak, sehingga materi yang disampaikan oleh guru dapat diterima dan dipelajari oleh siswa tidak pada waktu yang sama. Karena komunikasi yang dibangun adalah pola asinkron, maka pembelajaran jarak jauh juga bisa disebut proses pembelajaran asinkron. Dan waktu siswa mempelajari materi juga boleh tidak pada waktu yang sama dengan waktu materi diberikan oleh guru.

Dengan adanya internet, siswa juga diperkenankan untuk belajar lebih luas, lebih dari sekadar memperoleh materi yang disampaikan oleh guru. Siswa juga boleh berseluncur di dunia maya melalui internet. Sehingga sumber belajar bisa berkembang dan bukan hanya guru saja. Pada kondisi seperti ini, guru cukup memfasilitasi cara siswa dapat menemukan sumber belajar yang dapat dipercaya.

Gambar 3. Proses siswa berselancar (pikiran rakyat tanggal 15 April 2020)

Tugas utama guru adalah memotivasi siswa supaya tetap bersemangat dalam belajar mandiri. Pada kondisi normal, siswa tidak akan bersusah payah untuk membaca begitu banyak materi dan akhir mengerjakan tugas dan mengumpulkan tugas secara mandiri pula. Pada kondisi normal, guru akan menjelaskan materi dengan sabar, memberi beberapa contoh penyelesaian soal, dan melatih siswanya dengan baik. Nah, pada pembelajaran jarak jauh semua kegiatan tersebut hilang, sebagai gantinya, siswa harus belajar mandiri. Pada kondisi ini mudah sekali siswa untuk berputus harapan dan pasrah. Peran gurulah yang mampu merubuhan kondisi “pasrah” nya siswa menjadi bersemangat.

Persiapan Pembelajaran Jarak Jauh

Saat akan melakukan pembelajaran jarak jauh, guru harus sudah mantap untuk memilih salah satu dari lima macam cara penyampaian pesan.  Kelima macam tersebut adalah: a) bahan tertulis, siaran radio, siaran televisi, sms atau dengan menggunakan aplikasi dalam jaringan internet.

Karena setiap pilihan akan mempengaruhi persiapan guru. Ada baiknya sebelum memutuskan akan menggunakan cara yang mana, guru perlu menganalisis beberapa kebutuhan dan kemampuan siswa terlebih dahulu. Adapun beberapa persiapan guru sebaiknya mengikuti pada beberapa langkah prosedur persiapan yang disajikan dibawah ini. Kesederhanaan persiapan yang akan dilakukan oleh guru sangat diperlukan. Untuk itu, Persiapan yang disajikan mengikuti strategi pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Flipped Classroom. Model pembelajaran ini dipilih karena mudah diadopsi oleh guru pada jenjang apapun.

  1. Mempertimbangkan gaya belajar siswa

Perlu bagi guru untuk mengetahui gaya belajar siswa. Pada tulisan ini, gaya belajar disederhanakan menjadi kecenderungan belajar. dengan mengetahui kecenderungan belajar siswa, guru dapat memberikan cara penyampaian pesan yang dekat dengan kecenderungan belajar siswa. hal ini akan memudahkan guru dalam memberikan motivasi siswa untuk belajar secara mandiri.

  1. Mempertimbangkan ketersediaan alat yang dimiliki siswa

Perlu bagi guru untuk mengetahui ketersediaan alat yang dimiliki oleh siswa maupun orang tua siswa, sehingga cara atau strategi yang dipilih guru tidak menambah beban wali siswa secara ekonomi

  1. Merancang metode penyampaian materi kepada siswa

Guru sebaiknya memilih metode yang tidak memberatkan siswa dan wali siswa. dengan memilih metoda yang tepat, besar kemungkinan materi akan dipelajari siswa secara mandiri dengan baik. Merancang kegiatan belajar siswa

Guru setelah menentukan strategi penyampaian materi, segera menyusun langkah kegiatan belajar siswa. sebagiknya langkah kerja ditulis yang detil, sehingga tidak memunculkan kebingungan pada siswa.

  1. Menyiapkan tugas

Guru juga perlu menyiapkan tugas bagis siswa. siapkan tugas yang dapat membangun konsep atau mengembangkan keterampilan tertentu, missal mengembangkan keterampilan literasi, penguatan karakter, atau kemampuan bernalar. Satu tugas dalam satu paket pembelajaran sebaiknya hanya mengembangkan satu keterampilan saja. Pada pembelajaran jarak jauh sangat tidak disarankan untuk memberikan latihan soal. Karena kemampuan berpikir anak secara HOTS tidak akan berkembang. Seharusnya pembelajaran yang melibatkan banyak sumber belajar akan menghasilkan siswa yang kreatif, kritis dan juga memiliki kemampuan bernalar yang kompleks.

  1. Menyiapkan modul

modul yang diberikan sangat tergantung dengan pilihan guru dalam menyampaikan pesan atau materi. Walalupun demikian metode atau strategi apapun yang digunakan, sebaiknya guru tetap membuat modul belajar bagi siswa. modul belajar buatan gurulah yang sebenarnya ditunggu oleh siswa. Modul yang dibuat,  sebaiknya modul bukan yang berat dan syarat dengan materi. Bahasa yang digunakan dalam menulis modul sebaiknya berupa bahasa percakapan sehari hari dan jangan terlalu ilmiah. Adapun konten utama modul buatan guru berupa: a) tujuan pembelajaran; b) urutan atau cara mempelajari materi secara mandiri; c) garis besar materi yang akan dipelajari siswa; d) tugas bagi siswa dan cara mengumpulkan tugas; dan e) memberikan motivasi atau penguatan bagi siswa supaya tetap fokus dan bersemangat dalam mempelajari materi.

  1. Metode mengumpulkan tugas

Tugas hasil belajar siswa tentu saja harus dikumpulkan. Guru dapat merancang metode pengumpulan tugas sesederhana mungkin. Missal tulis tangan, foto, laporan, powerpoint, atau video. Semua tugas tersebut dapat dikumpulkan dengan cara antara lain, dibawa ke sekolah, dikirim melalui wa, email atau kelas maya. Apabila diantar ke sekolah berarti pengumpulan tugas harus menunggu siswa masuk sekolah kembali, dan sekolah memberi waktu bagi guru dan siswa untuk mendiskusikan hasil belajar di rumah tersebut.

Nah guru, demikian beberapa prosedur yang dapat diikuti, supaya pembelajaran jarak jauh lancar dan mudah dlaksanakan oleh siapapun tanpa menambah beban.

Pembelajaran jarak jauh siap dilaksanakan.

Daftar Rujukan :

Wicaksono, V. D., & Rachmadyanti, P. (2016). Pembelajaran Blended Learning melalui Google Classroom di Sekolah Dasar. Seminar Nasional Pendidikan PGSD UMS & HDPGSDI Wilayah Timur.

Milman, N. B. (2015). Distance Education. In International Encyclopedia of the Social & Behavioral Sciences: Second Edition.

Educational Horizons, 201. Flipping The Classroom, Educational Horizons, Vol. 90, No 1 (October/ November 2011), pp. 5-7

Bahri, Syaiful, dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Edisi revisi. Jakarta: Rineka Cipta

Dwiyogo, Wasis D. 2018. Pembelajaran Berbasis Blended Learning. Depok: Raja Grafindo

Sumantri, Mohammad Syarif. 2015. Strategi Pembelajaran; Teori dan Praktek di Tingkat Pendidikan Dasar. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

iklan