Proyeksi Layar HP Ke PC dan Laptop : Screen Mirroring Menggunakan Vysor

Dwi Kustari, S.Sos. BBPMP Provinsi Jawa Tengah   Pengantar Saat melakukan presentasi tentang sebuah aplikasi, terkadang kita dituntut untuk menunjukkan...
Read More

Laporan ULT Bulan Maret 2022

Laporan Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) Bulan Maret 2022 ULT LPMP Provinsi Jawa Tengah   Jumlah Pengunjung ULT LPMP Provinsi Jawa...
Read More

Release Update ARKAS V 3.3

Pada Tanggal 21 April 2022 Aplikasi arkas update Release Update ARKAS V 3.3. Berikut adalah listperbaikannya: 1. Penyesuaian tarif PPn...
Read More

Bimtek Platform Merdeka Belajar dan IKM bagi Pengawas Angkatan I

Semarang-LPMP Jateng.  Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Jawa Tengah melaksanakan Bimbingan Teknis Pemanfaatan Platform Merdeka Mengajar dan Implementasi Kurikulum Merdeka...
Read More

Pembelajaran Inovasi Alternatif Membangun Motivasi Siswa

Oleh : Slamet Yuliono *)

BELAJAR dalam arti luas adalah membangun pengalaman dengan berbagai keterampilan, sehingga mendapatkan tambahan ilmu dan pengetahuan serta keterampilan baru. Buah dari pengalaman, pengetahuan dan keterampilan baru itulah akan menumbuhkan beragam trik, teknik dan strategi jitu tentang bagaimana agar proses belajar itu bisa menjadi menarik dan mampu menciptakan suasana menyenangkan, sehingga pembelajar (siswa) bisa lebih “enjoi” dalam memusatkan perhatian secara penuh.

Membuat dan mencipta suasana pembelajaran menyenangkan sebagai usaha membangun pengalaman belajar siswa agar mampu dan terampil membutuhkan proses panjang dan berliku. Ada banyak jalan berliku yang harus dilakukan guru dalam mencari lalu mendapat pengalaman dan pengetahuan baru, Mulai penciptaan kegiatan belajar yang beragam,  mengkondisikan suasana belajar hingga memberikan pelayanan pada berbagai tingkat kemampuan dan gaya belajar siswa

Suasana belajar perlu dirancang dengan baik oleh guru agar dalam pembelajaran tumbuh minat belajar siswa. Penciptaan suasana belajar merupakan langkah awal bagi guru untuk memfasilitasi siswa-siswanya untuk belajar. Suasana belajar yang kondusif memungkinkan imajinasi dan kreativitas siswa berkembang.

Untuk membangun motivasi dan kemauan belajar itu bila dicermati secara khusus setidaknya ada empat prinsip dasar yang harus dikedepankan. Pertama, latar belakang siswa beragam. Ini dapat dijadikan rujukan yang baik dalam mencipta kelas interaktif, bila dirancang oleh guru kreatif dan inovatif. Dan dengan pengelolaan siswa yang benar berdasar pada kelompok keterampilan berfikir, keterampilan bertindak, dan keterampilan membaca terciptalah suasana pembelajaran brilian.

Kedua, perencanaan pembelajaran, penilaian, dan pengelolaan pembelajaran yang ideal, ini  sangat menentukan keberhasilan dalam kegiatan pembelajaran. Sedangkan sebagai unsur-unsur pembangun atas tercapainya manajemen pembelajaran tersebut adalah model tindakan, peran aktif guru dan menghindari hal-hal yang di anggap kurang perlu dilakukan dalam mengelola pembelajaran termasuk pada mata pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan kesehatan (PJOK). 

Ketiga, memelihara secara konsisten buah keberhasilan yang telah dipaparkan sebelumnya yaitu suatu pendidikan yang mengedepankan tentang bagaimana proses belajar mengajar itu berlangsung. Kondusivitas interaksi belajar guru dan siswa, dimana guru dituntut untuk menciptakan suasana belajar mengajar yang efektif. Sedangkan siswa dituntut adanya semangat dan dorongan untuk aktif dalam proses balajar mengajar. Sehingga keberhasialan belajar dalam bidang kognitif, afektif dan psikomotorik dapat tercapai. 

Keempat, mengevaluasi konsep dan gagasan yang telah dibuat sebagai jalan untuk lebih memahami hal-hal penting berkaitan dengan pembelajaran yang menyenangkan. Hal-hal berikut bisa dijadikan rujukan dari komponen pembangun suasana menyenangkan: (1) Minat siswa semakin tinggi. Seperti kita ketahui, minat adalah sesuatu yang berhubungan dengan kehendak atau keinginan hati. Minat juga sering dipadankan dengan gairah atau keinginan yang kuat. Jadi hubungan antara minat atau gairah dengan menyenangkan sangat erat dan saling mempengaruhi. Jika minat belajar telah tumbuh, maka pembelajaran akan menjadi menimbulkan gairah dan suasananya akan semakin menyenangkan; (2) Adanya keterlibatan penuh. Komponen ini dependen terhadap komponen pertama. Maksudnya, seorang siswa tidak mungkin akan terlibat secara sepenuh hati dalam pembelajaran jika didalam diri siswa tidak ada gairah atau minat yang kuat untuk mengikuti pelajaran. Dengan demikian harus ditumbuhkan hubungan yang kuat antara yang akan belajar dengan apa yang akan dipelajari; (3) Terciptanya makna. Pengertian makna disini bukan dalam konteks umum yang sering dipadankan dengan kata ‘arti’. Makna tidak mudah untuk didefinisikan karena berkaitan erat dengan masing-masing pribadi dan kadang-kadang muncul sangat kuat dalam konteks yang personal. Dalam konteks pembelajaran PAKEM, kata ‘makna’ lebih dekat dengan pengertian ‘kesan’. Maksudnya, bahwa pembelajaran yang bermakna itu adalah pembelajaran yang dapat menghadirkan sesuatu yang mengesankan.

Sekali lagi ada banyak cara membangun suasana pembelajaran itu menjadi lebih bermakna, karena: “di atas langit masih ada langit”. Dan tulisan di atas adalah sebagian kecil dari hasil renungan penulis setelah lebih dari 30 tahun menjadi guru dan menjadi pembelajar sejati. Semoga bermanfaat !

 *) Guru SMP Negeri 1 Turen Kabupaten Malang

Menjadi peserta PPG Angkatan 1 dan belajar di Pasca Sarjana UNS Surakarta

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

iklan