
Mendikbudristek: Mahirlah Berbahasa Indonesia Demi Jati Diri Bangsa
Jakarta, LPMP Jateng – Sebagai bangsa yang besar dengan beragam suku bangsa, Bahasa Indonesia memiliki peran penting sebagai pemersatu. Dengan mahir berbahasa Indonesia artinya generasi penerus bangsa mengakui kemerdekaan berbahasa dan menunjukkan jati dirinya sebagai bangsa. Hal tersebut disampaikan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim pada sebuah seminar dan lokakarya Kemahiran Berbahasa Indonesia di Jakarta.
“Bung Karno adalah salah satu sosok yang menginginkan adanya bahasa persatuan yang bersifat demokratis. Bahasa yang demokratis berarti bahasa yang mengakui kemerdekaan bangsa, bahasa yang mencerminkan keadilan sosial dan bahasa yang menguatkan identitas Indonesia,” ucap mas Menteri.
Menteri Nadiem menyatakan bahwa sejarah dicetuskannya bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan harus selalu kita ingat khususnya di tengah globalisasi yang menuntut kita untuk mampu berbahasa asing. “Kita harus selalu mengingat dan mengingatkan anak-anak kita untuk menggunakan bahasa Indonesia,” imbuhnya. Menurut Mas Menteri mahir berbahasa Indonesia akan mendorong Indonesia menjadi negara yang kuat di masa mendatang.
Dalam rangka mendorong kemahiran berbahasa Indonesia, Kemendikbudristek melalui Badan bahasa melaksanakan berbagai program. Di antara program yang dilaksanakan adalah mengembangkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daring dalam bentuk laman dan dapat diakses melalui ponsel, platform tematis bahasa Indonesia dan SIPEBI atau aplikasi pemeriksaan ejaan bahasa Indonesia. Dikembangkan juga laman Uji Kemahiran Bahasa Indonesia (UKBI) sehingga masyarakat dapat melakukan latihan melalui simulasi dan mengunduh panduan UKBI mahir berbahasa Indonesia.
Muhammad Abdul Khak, Kepala Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra, dalam Seminar dan Lokakarya Kemahiran Berbahasa Indonesia mengungkapkan, tak jarang masyarakat menanyakan cara untuk menjamin kevalidan hasil UKBI. Oleh karena itu, dengan masukan yang didapat melalui forum ini, ia berharap format UKBI ke depan akan mencapai kondisi yang lebih ideal.
Seminar dan lokakarya ini mengangkat topik peran strategis lembaga pemanfaat layanan UKBI dalam pemartabatan dan penginternasionalan bahasa Indonesia. Dalam Seminar dan Lokakarya Kemahiran Berbahasa Indonesia itu dibahas 10 topik terkait penguatan Bahasa Indonesia, yaitu (1) empat kemahiran berbahasa: mendengarkan, membaca, menulis, dan berbicara; (2) bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA); (3) pembelajaran bahasa, (4) evaluasi pendidikan, (5) tes kecerdasan buatan; (6) teknologi pembelajaran; (7) tes artifisial intelegen; (8) standar kemahiran berbahasa; (9) kemahiran berbahasa kalangan profesional; serta (10) kemahiran berbahasa kalangan pejabat. DdG
Sumber: 1. Kemdikbud.go.id 2. Siaran Pers Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor: 670/sipres/A6/XI/2021