
LPMP JAWA TENGAH SOSIALISASIKAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN ANGKATAN 1 KE SELURUH SATUAN PENDIDIKAN
Srondol Kulon – LPMP Jawa Tengah. Dalam upaya meningkatkan mutu Pendidikan, LPMP Jawa Tengah menyelenggarakan Sosialisasi Penjaminan Mutu Pendidikan secara daring melalui Zoom Meeting yang dilaksanakan dari tanggal 1 s.d. 23 September 2020, dengan sasaran seluruh sekolah di Jawa Tengah, jenjang SD, jenjang SMP, jenjang SMA dan jenjang SMK. Angkatan 1 kegiatan ini dilaksanakan pada hari Senin tanggal 1 September 2020, berpusat di LPMP Jawa Tengah, Jl. Kyai Mojo, Srondol Kulon, Banyumanik, Semarang, diikuti oleh semua Kepala SLB se-Provinsi Jawa Tengah, Kepala SD di Kabupaten Banjarnegara dan kabupaten Banyumas. Dalam kegiatan ini peserta diberikan materi tentang sistem penjaminan penjaminan mutu Pendidikan kepada seluruh sekolah di Jawa Tengah; seluruh sub sistem yang ada pada model penjaminan mutu Pendidikan yang dikembangkan; dan langkah-langkah pengendalian mutu di sekolah dengan contoh-contoh aplikasinya.
Pelaksana Tugas Kepala LPMP Jawa Tengah, Drs. Harmanto, M.Si, dalam sambutannya mengatakan bahwa LPMP Jawa Tengah telah mengembangkan model Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan yang diterjemahkan dari 8 Standar Nasional Pendidikan. Selanjutnya, agar sekolah dapat mengimplementasikan sistem yang ada LPMP Jawa Tengah mengembangkan dokumen mutu. Dokumen ini terdiri dari 6 (enam) buku, yang terdiri atas naskah akademik, dokumen kebijakan, panduan implementasi, POS SNP, Catatan Mutu dan Instrumen Audit Mutu.
Dari keenam dokumen ini, salah satu dokumen inti yang penting adalah buku 4, yang berisi prosedur implemetasi Standar Nasional Pendidikan. Buku 4 ini berisi prosedur minimal yang sebaiknya dilaksanakan sekolah dan tidak boleh kurang dari itu. “Namun sekolah diperbolehkan menambah prosedur yang dianggap penting dengan catatan harus pula menambah atau menyesuaikan untuk instrumen auditnya juga” Kepala LPMP Jawa Tengah menambahkan. Hal ini dikarenakan instrumen audit menanyakan prosedur mana yang sudah dilaksanakan atau belum dilaksanakan. “Dengan kata lain, prosedur dengan auditnya tidak terpisahkan dan sangat erat kaitannya” ungkap Plt kepala LPMP Jawa Tengah.
Di akhir kegiatan, Harmanto berharap ke depan sekolah terbiasa bekerja berdasarkan data yang valid, tidak asal jalan. Kalo sudah terbiasa maka akan menjadi budaya dan kebiasaan. Karena sudah menjadi pembiasaan sehingga secara otomatis berjalan dengan sendirinya tanpa lagi melihat dokumen tersebut. “Budaya mutu inilah cita-cita kita bersama” tegasnya. Sederhananya adalah bekerja berdasarkan tulisan atau perencanaan, ada alat kontrol dan bagaimana tidak lanjutnya. “RKS dan RKAS hendaknya didasari oleh kondisi yang sesungguhnya. Dan alatnya atau sumber datanya berasal dari audit mutu” Pungkasnya mengakhiri sambutan. (JP)