
LPMP Jateng Fasilitasi Seleksi Calon Penilik PNFI Kabupaten Banjarnegara
Banjarnegara-LPMP Jateng. Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Banjarnegara bekerjasama dengan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Jawa Tengah melaksanakan Seleksi Bakal Calon Penilik Pendidikan Non Formal dan Informal (PNFI) pada hari Rabu-Kamis, tanggal 23-24 Februari 2022 bertempat di Yudha Room Hotel Surya Yudha Banjarnegara. Kegiatan yang diikuti oleh 19 peserta ini, dibuka oleh Sekretaris Disdikpora, , Drs. Aziz Purwanto, MM.
Kepala Bidang Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK), Sujadi, S.Pd., MM, melaporkan bahwa jumlah penilik saat ini tinggal 10 orang. Bahkan 3 akan segera pensiun. Kebutuhan penilik untuk seluruh wilayah Banjarnegara minimal 24 orang. Optimalnya 45 orang. Kegiatan seleksi ini diharapkan dapat menghasilkan para penilik yang berkinerja tinggi, sehingga pada gilirannya dapat menjadi penyemangat bagi yang lain untuk ikut andil dalam kepenilikan. Disampaikan pula bahwa 1 orang peserta tidak bisa ikut kegiatan seleksi karena harus isolasi mandiri.
Mewakili Kepala LPMP Jateng, Widyaprada Ahli Madya, Dr. Tartib Supriyadi, S.IP., M.Pd., menyampaikan bahwa semua orang wajib bersyukur karena sehat. “Ada teman 1 oang yang sakit, hilang kesempatan untuk mengikuti kegiatan promosi ini”, ujar Pak Tib. Alumni Program Pasca Sarjana UNNES ini juga menyamapaikan bahwa bekerja sama dengan LPMP Jateng merupakan hal yang tepat, karena sebentar lagi PP PAUD DIkmas Jateng akan bergabung membentuk Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP). Sedangkan LPPKS menjadi Balai Besar Pengembangan Guru Penggerak (BBPGP). Pada era merdeka belajar ini, menjadi KS SD, tantangan luar biasa. Seleksi menjadi penilik ini merupakan kesempatan dan peluang untuk tetap eksis di dunia Pendidikan. Tidak perlu khawatir terkait tunjangan, semua ada bagiannya. Sebagai contoh, semua pejabat struktral LPMP Jateng sudah berubah jadi fungsional kecuali kepala dan Kabag TU. Semua baik-baik saja. “ Rejeki sudah ada yg mengatur”, ujar Koordinator Jabatan Fungsional ini untuk menambah motivasi peserta. Selain itu, beliau juga menyampaikan perlunya semangat dan niat bahwa mengerjakan pekerjaan untuk ibadah. Seleksi 2 hari, hari pertama sampai sore, besolnya lanjut wawancara, untuk klarifikasi kesiapan, bekal yang sudah dimilki, dll.. Kalau peserta yang dinaytakan lulus belum punya bekal tentang kepenilikan, tidak masalah. Nanti ada pembekalan/diklat. Yang penting acara 2 hari ini dilakukan dg sungguh-sungguh, Hasilnya serahkan pada Yang Di Atas.
Sekretaris Dinas Dikpora hadir membuka kegiatan , mewakili Kepala Dinas yang sedang melaksanakan rangkaian peringatan hari jadi Kabupaten Banjarnegara, yakni ziarah ke makam mantan Bupati, di Pemalang. Pak Aziz menyampaikan “Dunia kepenilikan ini unik dan asyik. Saya sudah merasakan, menga,I dan mendalami”. Peserta selsi penilik ini semua semua dari formal. Nanti yang dhadapi akan bertolak belakang dengan formal. “Jangan berfikir kelas, kelasnya ada dimana-mana. Selama ini harus ada kelas, guru dan papan tulis. Informal tidak perlu, kreatifitas yang harus ada. Anak Tidak Sekolah (ATS) di Banjarnegara ada 10 ribu. Lulusan SMP banyak yg tdk sekolah”, jelas pejabat yang pernah mengurusi bdang Pendidikan anak usia dini, non formal dan informal ini.
“Peserta kegiatan seleksi sangat muda-muda. Karenanya jadi andalan. Non formal ada 3 satpen: PAUD yg di POSYANDU juga satuan pendidkan PAUD Sejenis. Mungkin belum paham karena belum masuk ke sana. Taman bermain, TPA dan Satpen PAUD Sejenis. Pendidikan keseteraan PKBM dan SKB. PKBM ada yang siswanya banyak hingga 5000, siswanya bukan di kelas tapi dimana-mana. Bberupa kelompok belajar. Banyak pesntren yg punya program paket”, begitu penjelasan orang nomor dua di jajaran pejabat DIsdikpora ini untuk menyampaikan sasaran binaaan para penilik.
Pemda menprogramkan bahwa setiap Sekolah Satu Atap diinstruksikan membuka Program Paket untuk mengatasi tingginya ATS. “Program Njenengan: membuat KB dg peserta 50 org diindukan kepada PKBM. Punggelan ada 4000 calon siswa, ada 3 PKM, yg hidup 2. Karir bisa hingga 4C. Membuka KB menjadi angka kredit, membimbing tutor angka kredit. Membuka KB tukang ojek jd prestasi, sore ngaji lanjut PKBM. Pendidikan Luar Sekolah tidak setiap hari masuk, karena belajar hariannya pakai modul. Ini perlu ditekankan biar paham” tandas Pak Sekdin. Beliau juga menyampaikan bahwa program kesetaraan itu luar biasa. Di Solo, tempatnya Kak Seto, pesertanya 2000, ruangnya kecil tapi pesertanya tersebar. Di Jakarta, paket C itu siswanya adalah anak-anaknya artis, pejabat, orang-orang hebat. Kelasnya malah di hotel. Penjelasan ini disampaikan untuk memotivasi peserta agar sungguh-sungguh dalam mengerjakan tes. Hasil seleksi diharapkan akan menjadi game changer, pengubah keadaan Pendidikan luar sekolah di Kabuoaten Banjarnegara. Selain itu, di pundak mereka juga disematkan amanah untuk mengubah mindset masyarakat terkait dengan tugas kepenilikan. Penilik merupakan orang-orang hebat, yang terhormat dan dibutuhkan oleh masyarakat. (DAR)