
Kepala LPMP Jateng: 8 SNP Harus Menjadi Pegangan Saat Bicara Mutu Sekolah
Ahad, 20 Mei 2018, telah berlangsung upacara pembukaan pelatihan Evaluasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) untuk sekolah -sekolah model dari Jawa Tengah di D’Wangsa Lor In Hotel Solo.
Ketua panitia, Suhardi, melaporkan bahwa LPMP Jawa Tengah sebagai unit pelaksana teknis Kemdikbud memiliki kewajiban melakukan Evaluasi Sekolah Model SPMI tahun 2018. Evaluasi ini memiliki tujuan di antaranya untuk meninjau pelaksanaan SPMI tahun yang lalu dan meningkatkan pemahaman peserta terhadap implementasi SPMI. Kegiatan juga bertujuan membahas masalah evaluasi kualitatif dan kuantitatif implementasi sekolah model SPMI, melaksanakan evaluasi perancangan, pemanfaatan, dan pelaporan dana bantuan pemerintah untuk SPMI. Selain itu, kegiatan juga dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan sekolah dalam menjalankan SPMI pada tahun-tahun sebelumnya dan merumuskan rencana pelaksanaan SPMI tahun 2018.
Kegiatan ini diikuti di antaranya oleh pejabat struktural dinas pendidikan, kepala sekolah dan ketua tim penjaminan mutu internal dari 805 sasaran sekolah model. Kegiatan dilaksanakan dalam lima angkatan. Kegiatan yang sedang dibuka di hotel D’Wangsa Lor In ini adalah angkatan ke 4 dengan jumlah peserta 300 orang.
Selain bertempat di hotel D’Wangsa Lor In, sebagian peserta bertempat di Hotel Best Western Solo. Jumlah peserta yang berada di Best Western Hotel ada 99 sedangkan yang berada di D’Wangsa Lor In hotel berjumlah 201 orang.
Para peserta yang berada di D’wangsa di Lorin berasal dari kabupaten Semarang, kota Semarang, Kendal, Purbalingga, dan Klaten. Kegiatan dilaksanakan selama 5 hari dari Senin sampai Jumat, 21 – 26 Mei 2018.
Fasilitator kegiatan ini berasal dari pejabat struktural dan fasilitator nasional sekolah model SPMI. Mereka terdiri dari widyaiswara dan fungsional umum. Sedangkan fasilitator daerah sekolah model SPMI terdiri dari widyaiswara, fungsional umum, dosen, dan pengawas yang sudah mengikuti capacity building evaluasi sekolah model SPMI 2018 di LPMP Jawa Tengah.
Kepala LPMP Jawa Tengah Harmanto dalam sambutannya mengingatkan bahwa ketika berbicara tentang mutu pendidikan maka yang menjadi pegangan adalah delapan standar nasional pendidikan. Mutu pendidikan adalah pemenuhan terhadap delapan standar nasional pendidikan itu.
Pengawas bertugas mengawasi pelaksanaan standar nasional pendidikan oleh satuan pendidikan.
Sama dengan pendidikan nasional yang memiliki standar nasional. Pada kenyataannya standar nasional pendidikan itu belum diterjemahkan dalam bentuk operasional. Yang mengoperasionalkan adalah sekolah yang memiliki pengawas sekolah sebagai konsultannya. Para pengawas itu harus memastikan bagaimana prosedur operasional standar (POS) itu diimplementasikan.