Proyeksi Layar HP Ke PC dan Laptop : Screen Mirroring Menggunakan Vysor

Dwi Kustari, S.Sos. BBPMP Provinsi Jawa Tengah   Pengantar Saat melakukan presentasi tentang sebuah aplikasi, terkadang kita dituntut untuk menunjukkan...
Read More

Laporan ULT Bulan Maret 2022

Laporan Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) Bulan Maret 2022 ULT LPMP Provinsi Jawa Tengah   Jumlah Pengunjung ULT LPMP Provinsi Jawa...
Read More

Release Update ARKAS V 3.3

Pada Tanggal 21 April 2022 Aplikasi arkas update Release Update ARKAS V 3.3. Berikut adalah listperbaikannya: 1. Penyesuaian tarif PPn...
Read More

Bimtek Platform Merdeka Belajar dan IKM bagi Pengawas Angkatan I

Semarang-LPMP Jateng.  Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Jawa Tengah melaksanakan Bimbingan Teknis Pemanfaatan Platform Merdeka Mengajar dan Implementasi Kurikulum Merdeka...
Read More

Berkenan Hadir di LPMP Jateng, Mendikbud Tekankan Pentingnya Pendidikan Karakter

 

Kamis, 28 Juni 2018, bertempat di Aula Utama LPMP Jawa tengah berlangsung Kegiatan  penandatangan MOU Bantuan Pemerintah (Bantah) Pendampingan K13. Kegiatan itu dihadiri oleh  sebanyak 269 orang dari jenjang SD dan 216 orang dari jenjang SMP. Masing-masing terdiri dari Kasi Kurikulum Disdik kab/kota, kepala sekolah penerima bantuan pemerintah dan pendamping di masing-masing sekolah.

Berkenan hadir dalam acara tersebut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Prof. Dr. Muhajir Effendi, MAP.

Dalam sambutannya, Mendikbud menekankan pentingnya pendidikan karakter bagi generasi Indonesia. Keberhasilan pendidikan karakter  akan menentukan keberhasilan bangsa ini dalam menghadapi era ke depan. Keberhasilan pendidikan karakter juga akan mengurai benang kusut  yang sering terjadi di dalam perpolitikan. Dengan pribadi-pribadi yang berkarakter diharapkan tidak akan terjadi lagi perpolitikan yang cenderung mengabaikan integritas.

Kegiatan juga dihadiri oleh Dirjen Dikdasmen, Staf Khusus Kemendikbud Bidang Komunikasi Publik, Staf Khusus Kemendikbud Bidang Kerjasama Antar Lembaga, Kepala BKLM, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah dan Kepala LPMP Jawa Tengah.

Direktur Jendral Dikdasmen Hamid Muhammad, M.Sc, Ph.D. dalam paparannya menyatakan bahwa  saat ini   kurikulum 2013 sudah diimplementasikan di sebagian besar sekolah,  hanya tinggal beberapa yang belum.

Pendampingan adalah kelanjutan dari pelatihan untuk memastikan bahwa apa  yang diharapkan harus terjadi sekolah harus bisa dilaksanakan.   Kepala sekolah dan  instruktur yang diberi mandat agar betul-betul mencermati apa yang terjadi di kelas. Pendampingan bukan hanya memastikan dokumennya, tetapi lebih kepada perubahan apa yang seharusnya terjadi di kelas. Bagaimana aktivitas pembelajaran yang sesuai dengan K13  harus dikawal itulah yang paling penting.

Target output pendampingan K13 ada lima.  Yang pertama adalah perubahan kegiatan pendidikan karakter yang terintegrasi di sekolah, baik intra maupun ekstrakurikuler. Yang kedua adalah perubahan literasi di sekolah. Karena literasi inilah aspek yang lemah dalam persekolahan kita dan harus kita targetkan untuk meningkat pesat. Yang ketiga  orde berpikir tingkat tinggi juga harus terus menerus di ajarkan. Yang keempat adalah kita mengenalkan kemampuan abad 21 yang menjadi target utama dari K13. Dengan mengenal empat hal mulai dari berpikir kritis, kreativitas, kerjasama, dan komunikasi generasi kita akan lebih survive di abad ini. Dan yang kelima adalah kemampuan pendekatan saintifik dengan penilaian autentiknya.

Di Indonesia Timur ada beberapa sekolah yang tetap tertinggal karena terisolasinya daerah dan mahalnya transportasi. Bahkan di Papua transportasi guru pulang pergi  bisa mencapai 110 juta rupiah. Dirjen Dikdasmen sedang menyusun program agar LPMP setempat dapat mengunjungi sekolah tersebut dalam rangka mengawal secara khusus mulai tahun ini. Jika di Jateng masih tersisa hal yang semacam itu  diharapkan LPMP Jateng bekerja sama dengan dinas pendidikan untuk mengawal semuanya hingga tuntas.

Kepala LPMP Jawa Tengah Drs. Harmanto, M.Si. dalam sambutannya mengatakan bahwa LPMP Jawa Tengah selaku Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan menyambut baik adanya kegiatan tersebut. Sebagai lembaga yang saat ini dipercaya menyandang gelar lembaga ber-WBK (Wilayah Bebas dari Korupsi), LPMP Jawa Tengah siap melaksanakan setiap penugasan dengan penuh integritas dengan efektif, tepat waktu dan tepat sasaran.

Kegiatan penandatanganan MOU itu secara resmi dibuka dengan pemukulan gong oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah dengan disaksikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Dirjen Dikdasmen,  dan   kepala LPMP Jawa Tengah.

#menemubaling

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

iklan